Posted by: jowvykumala | May 26, 2008

Dengan Semangat 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Telkomsel Hadirkan Manfaat Nyata Bagi Bangsa

Mungkin suatu kebetulan atau bisa jadi memang sudah menjadi takdir bahwa bulan Mei menjadi bulan bersejarah bagi Bangsa Indonesia yang identik dengan Kebangkitan Nasional, dimana pada 20 Mei 1908 dideklarasikan Perkumpulan Boedi Oetomo (berarti “Watak Mulia”) yang mengusung Nasionalisme Indonesia sebagai dasar perjuangan menuju “Indonesia Merdeka” dan memajukan bangsa.

 

Pada bulan Mei juga, tepatnya 26 Mei 1995 sebuah perusahaan karya anak bangsa bernama Telkomsel diberi amanah oleh pemerintah untuk menggelar layanan telekomunikasi selular hingga pelosok, menandai dimulainya era kebangkitan bangsa Indonesia dalam perjuangannya untuk merdeka dari keterisolasian komunikasi dan informasi sekaligus mempersatukan negeri dari Sabang sampai Merauke.

 

TELKOMSEL Merah Putih

 

Berawal dari pilot project pengoperasian Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular berbasis GSM oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) TELKOM di Batam dan Bintan pada Oktober 1993, dan terdaftarnya TELKOM sebagai anggota GSM-MoU tahun 1994, maka terlahirlah TELKOMSEL sebagai anak perusahaan BUMN TELKOM yang mulai beroperasi 26 Mei 1995 setelah mendapat ijin Lisensi Nasional dari pemerintah.

 

Lahir dari rahim BUMN yang berorientasi pada pelayanan publik, dilandasi semangat nasionalisme memajukan negeri, Telkomsel secara cepat melakukan penggelaran jaringan hingga pelosok dimana kini telah berhasil melayani lebih dari 95 persen wilayah populasi penduduk dengan membangun 22.000 BTS (Base Transceiver Station) atau 148 kali lipat dari BTS yang dibangun tahun 1995 (awal beroperasi) yang hanya 149 BTS.  Bahkan di tahun 2008 ini akan menambah 5.000 BTS baru dengan investasi US$ 1,5 miliar (sekitar Rp. 14 triliun).

 

Hanya dalam satu setengah tahun, Telkomsel berhasil menggelar jaringannya di seluruh Ibu Kota Propinsi pada akhir tahun 1996. Selanjutnya tahun 2005 berhasil melayani seluruh kabupaten dan kini telah ‘memerdekakan’ seluruh kecamatan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan segera menyusul kecamatan-kecamatan di Wilayah Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku dan Papua).

 

Tak berhenti sampai disitu, Telkomsel juga terus melakukan inovasi dan integrasi teknologi dalam upaya menghadirkan solusi teknologi yang tepat untuk wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi seperti pedesaan dan pulau-pulau terluar Indonesia termasuk jalur bahari PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia).

 

Tekad dan semangat jajaran Telkomsel dalam melayani Indonesia bagai tak lekang di panas-terik dan tak lapuk di hujan, telah membawa hasil ‘angin segar’ bagi kemajuan bangsa Indonesia. Akhir Mei 2008 bertepatan dengan peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional, Telkomsel akan memperkenal Solusi Layanan berkonsep “Remote Solution System” menandai era kebangkitan memerdekakan bangsa Indonesia dari keterisolasian komunikasi dan informasi.

 

Solusi teknologi Telkomsel berkonsep “Remote Solution System” yang menggunakan GSM Pico IP (Internet Protocol) via Satelite IP merupakan inovasi teknologi GSM IP pertama kali di Indonesia maupun internasional.

 

Inovasi teknologi ini akan digelar melalui program bernama TELKOMSEL Merah Putih, singkatan dari TELKOMSEL MEnembus daeRAH Pedesaan (termasuk daerah wisata dan resort), Uncovered IndusTry (pengeboran lepas pantai, hutan, puncak bukit) dan BaHari (jalur transportasi laut).

 

Sebagai kado peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional sekaligus, rencananya di akhir bulan Mei ini TELKOMSEL merah Putih secara resmi akan “dikibarkan” melayani wilayah Bahari Indonesia di Kapal Labobar PELNI. Hal ini menjadikan masyarakat dapat menikmati kenyamanan komunikasi dan informasi di sepanjang jalur laut perjalanan kapal PELNI dari Sabang sampai merauke. Dan tentunya segera menyusul armada bahari lainnya

 

Disamping itu, pada saat yang bersamaan TELKOMSEL Merah Putih juga resmi hadir melayani pulau terluar Indonesia dan pedesaan yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan komunikasi, seperti pulau Miangas (pulau terluar berbatasan dengan negara Filipina) dan Desa di Puncak Bukit Malabar.

 

Kepedulian melayani hingga daerah terpencil dan memajukan perekonomian daerah merupakan salah satu yang melatarbelakangi jajaran Telkomsel untuk terus bekerja keras secara cepat memerdekakan bangsa Indonesia dari keterisolasian komunikasi dan informasi sekaligus memajukan negeri sejajar dengan negara-negara maju di berbagai belahan dunia.

 

Suka duka tentunya mewarnai perjalanan Telkomsel dalam 13 tahun kiprahnya melayani Indonesia, mengingat tantangan geografi Indonesia sepanjang 1/8 bentangan dunia merupakan negara kepulauan dengan luas 1,9 juta km persegi. Menurut Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN), berdasarkan hasil kajian citra satelit tahun 2002, Indonesia memiliki 18.306 pulau dan hanya 6.000 pulau diantaranya berpenghuni dan telah memiliki nama.

 

Seiring luasnya jaringan telekomunikasi hingga pelosok, kini layanan Telkomsel telah dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan berbagai profesi (pejabat, artis, pedagang, sopir, tukang ojek, tukang becak, guru, anak sekolah, mahasiswa, pegawai, petani, ibu rumah tangga, pembantu dan pebisnis).

 

Berbagai pendapat dan kajian pakar mengatakan bahwa selain meningkatkan kelancaran komunikasi antar penduduk dan mempersatukan negeri, kehadiran layanan telekomunikasi juga meningkatkan percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan.

 

Ketersediaan sarana telekomunikasi akan meningkatkan daya tarik investasi, memperluas peluang berusaha, menciptakan lapangan kerja baru, mendinamisasi lingkungan bisnis, dan berbagai manfaat lain.  Tak terbayangkan jika suatu daerah tidak ada sarana telekomunikasi, selain terisolir, dunia luar akan memandang sebagai suatu indikasi keterbelakangan.

 

Aksi Peduli TELKOMSELspirit

 

Seiring upaya Telkomsel untuk terus menebar manfaat melalui layanan telekomunikasi berikut multiplier effect yang ditimbulkannya, Telkomsel juga berupaya secara langsung menyentuh aspek kebutuhan sehari-hari dengan melakukan berbagai aksi kepedulian, yang dituangkan dalam serangkaian kegiatan corporate social responsibility.

 

Program ini sifatnya menjadi “wajib” dan tidak terlepaskan dari program utama Telkomsel dengan sasaran porsi terbesar adalah Strata Anak-anak (tidak mampu dan atau yatim piatu) dalam bidang Kesehatan dan Pendidikan. Sasaran ini dipilih dengan harapan memberikan kontribusi positif bagi masa depan bangsa Indonesia melalui generasi penerus dengan modal dasar sehat, santun dan berilmu.

 

Melalui program CSR yang diberinama TELKOMSELspirit yang bersemangatkan jiwa melayani untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik, Telkomsel secara nyata menjadi bagian dari masyarakat melalui program kepedulian sosial.

 

Sebagai wujud syukur memasuki usia Telkomsel yang ke-13 melayani Indonesia, di sepanjang tahun 2008 ini Telkomsel membantu 100.000 anak-anak (tidak mampu dan atau yatim piatu), dalam bentuk bantuan berbagai alat sekolah dan batuan dana operasional Yayasan yang menaunginya.

 

Selain itu di bidang Pendidikan, Telkomsel menggelar try out kesiapan Ujian Akhir Nasional (UAN) bagi 45.000 pelajar SMP dan SMA, membuka Taman Bacaan di beberapa wilayah Indonesia, menerbitkan 24.000 buku cerita berisi nilai-nilai kesantunan 12 budaya daerah asli Indonesia, serta perbaikan sarana sanitasi dan lapangan bermain Sekolah Dasar.

 

Di bidang kesehatan, Telkomsel bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) mencanangkan program hidup sehat “Anti Drugs Campaign Goes To School and  Campus” di lingkungan sekolah dan kampus. Telkomsel membantu 33 Mobil APV lengkap dengan peralatan edukasi bahaya Narkoba, yang didistribusikan ke seluruh propinsi sebagai kendaraan operasional Unit Cegah Narkoba.

 

Telkomsel juga membantu program Departemen Kesehatan “Deteksi Dini Kanker Rahim dan Payudara”, dengan menyumbangkan dana sebesar 1,8 miliar. Disamping itu, juga menyumbang beberapa Puskesmas berupa alat fogging nyamuk deman berdarah dan peralatan kesehatan.

 

Dalam upaya mendukung pemerintah dan program global untuk menciptakan lingkungan hijau, Telkomsel menggelar “Go Green” berupa penanaman 130.000 pohon hingga akhir tahun ini sebagai upaya penghijauan lingkungan hidup yang berdampak pada iklim secara global.

 

Sedangkan bentuk kepedulian lain terkait dengan bencana alam (gempa, banjir dan tanah longsor), seiring dengan upaya percepatan pemulihan infrastruktur telekomunikasinya, Telkomsel memberikan bantuan bagi masyarakat di lokasi bencana alam berupa: tenda pengungsian, sembako, obat-obatan, material bangunan serta posko telepon gratis

 

Bahkan, Telkomsel juga memberikan kepedulian bagi Tenaga Kerja Indonesia diluar negeri dengan menghadirkan solusi komunikasi hemat lewat kartu prabayar simPATI Kangen. Kepedulian tersebut semakin dilengkapi dengan kemudahan para TKI untuk melakukan transfer uang lintas negara (remittance), secara secure, cepat dan mudah melalui layanan mobile wallet T-cash yang telah sukses ujicoba di Hongkong. Saat ini simPATI Kangen telah dapat digunakan di Taiwan dan Hongkong, yang diharapkan dapat membangkitkan kepedulian berbagai pihak untuk melayani para TKI “pahlawan devisa” dengan semakin baik lagi.


Leave a comment

Categories